Andai Kau Masih Ada
Oleh Ratih Sanggarwati
Andai kau masih ada, Buya
Kau akan gembira melihat Al-Azhar telah bertabur
di seluruh Nusantara
Menyemai pendidikan dan mendidik anak-anak para ibu
yang tak punya waktu
Andai kau masih ada, Buya
Kau akan bersedih melihat para ibu tak mau mengajarkan
Jangankan mengaji, Buya
Mengajarkan sopan santun saja mereka tak mampu
Oh bukan Buya, bukan tak mampu, tapi mereka tak mau
Andai kau masih ada, Buya
Kau akan tertawa melihat betapa agama
telah menyelusup kerelung-relung jiwa muda di perkotaan
Tidak hanya di surau atau madrasah layaknya kau remaja dahulu
Andai kau masih ada, Buya
Kau pun akan menangis melihat betapa agama
Tak merasuk dalam akhlak keseharian mereka
Tak menjadi hiasan mata mereka dalam bacaan
Tak menjadi hiasan bibir mereka dalam bercakap
Andai kau masih ada, Buya
Kau akan bahagia melihat anak negeri ini berani berbicara
Mengeluarkan pendapat yang dapat mengubah negara
Tapi jua, Buya
Andai kau masih ada
Maka kau akan merana melihat keberanian mereka
telah melanggar norma
Tak bisa mereka seperti engkau...
Yang berseberangan dengan penguasa tapi kau tetap menghargainya
Dan kau tetap menjadi imam shalat jenazah ketika dia tiada
Ah Buya, betapa kami berharap andai kau masih ada, Buya
Jakarta, 08 April 2008
Comments
Post a Comment