Hal yang bisa dipelajari dari kisah pilu Einstein. Dari mulai tidak bisa berbicara, tidak lulus ujian, dan lulus tes kuliah.
Pendahuluan
Siapa sih yang ngga kenal Albert Einstein??? Seroang ilmuwan kelahiran
jerman, yang sudah terkenal dan dikenal oleh hampir semua akademisi di seluruh
belahan dunia, khususnya akademisi di bidang fisika. Bagaimana tidak, di setiap
pelajaran di bidang fisika, memperlajari teori-teori yang di gagasnya. Mulai
dari teori relativitas umum, teori relativitas khusus, teori mekanika kuantum,
efek foto listrik dan yang paling populer adalah rumus kesetaraan energi, yang
menyatakan bahwa energi adalah sama dengan massa dikalikan dengan pangkat dua
kecepatan cahaya. Dengan berbagai teorinya itulah akhirnya Einstein kemudian
mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1921.
Ilmuwan yang pernah mendapatkan nobel ini, juga terkenal oleh anak SMK yang
menyukai fisika, atau paling tidak, yang pernah melihat buku Fisika pasti tahu. Karena
di dalam buku fisika SMK, terdapat sebuat pelajaran fisika modern, yang isinya
membahas mengenai banyak teori yang di cetuskan oleh si jenius ini.
Dengan kejeniusannya ini, banyak teori dari einstein yang diragukan
kebenarannya, termasuk fisikawan yang pada saat itu kedudukan jabatannya lebih
tinggi dari pada einstein. Eits, tapi bukan berarti teori itu tidak benar.
Kebenaran teori-teori einstein, belum bisa terbukti pada saat itu juga.
Artinya, teori-teori Einstein baru bisa terbukti setelah belasan tahun setelah
einstein mengeluarkan teorinya. Atau bahkan ada yang sampai puluhan tahun
baru bisa terbukti! Sebuah waktu yang sangat lama untukm embuktikan sebuah
teori. Daya nalar Einstein sangat jauh, hingga bisa membuat teori yang baru
bisa di buktikan setelah belasan tahun dan bahkan puluhan tahun. Sebut Saja
teori efek foto listrik yang dikemukakan olehnya pada tahun 1905, dan baru di
auki kebenarannya pada tahun 1921, berbarengan dengan hadiah nobel yang di
terimanya. Butuh waktu 16 tahun! untuk bisa memahami teorinya Einstein.
Kemudian teori relatifitas umum yang di kemukakannya pada tahun yang sama
dengan teori efek foto listrik, yakni pada tahun 1905, dan ini baru terbukti
pada sekitar tahun 1940. Butuh waktu sekitar 35 Tahun! Untuk bisa mengetahui
dan memahami teori relativitas khusus. Dan yang paling mencengangkan lagi
adalah pemikirannya dia yang baru bisa terbukti setelah 54 tahun! Dulu, orang
mengatakan bahwa cahaya berjalan lurus, akan tetapi einstein membuat teori
bahwa cahaya itu tidak berjalan lurus, karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
Ini di kemukakan pada tahun 1916, dan baru dibuktikan kebenarannya pada tahun
1970. Luar biasa!
Akan tetapi, tahukah anda?? Dibalik kesuksesan Einstein di bidang fisika,
di balik hadiah nobel yang dia terima, di balik kejeniusannya itu, Einstein
kecil merupakan orang yang pemalas?? Tahukah anda, Einstein kecil pernah tidak
lulus ujian SMP???
Masa Kecil Einstein
Masa Kecil Einstein
Albert Einstein, lahir pada tanggal 14 Maret 1879 di Ulm, Wurttenberg,
Jerman. Dia dibesarkan oleh keluarga yang beragama Yahudi. Yang pada saat itu
cukup kuat pengaruh yahudi di jerman, sampai suatu hari akhirnya hampir seluruh
ras Yahudi di usir oleh sang diktaktor besar adolf hitler. Baik itu diusir
untuk keluar dari negara jerman, atau diusir untuk keluar dari dunia ini.
Memang terkesan mengerikan, tapi begitulah sejarah yang ada.
Einstein lahir dari kedua orang tua yang cukup harmonis, yakni Herman
einstein+Paulina Koch. Ayahnya merupakan dari keturunan marga Einstein. Hal ini
dilihat juga dari nama kakeknya yang bernama Abraham Einstein. Ayah einstein,
yakni Herman Einstein merupakan pedagang yang ulet, sering berpindah tempat dari
tempat satu ke tempat lain demi kelancaran berdagangnya. Awalnya Herman
einstein berdagang kasur, tapi kemudian beralih berdagang peralatan listrik.
Dengan berdagang peralatan listrik itu kemudian akhirnya herman einstein
sukses. Kemudian ibunya, paulina Khoch, masih satu marga dengan Robert Koch,
seorang dokter yang juga terkenal dengan berbagai penemuannya seperti TBC, dan
penerima hadiah nobel di bidang kedokteran.
Ketika sang ayah sedang dalam masa kesuksesan berdagang peralatan listrik,
keluarga eintsein cukup sejahtera. Sampai pada suatu saat, herman einstein
mengalami kebangkrutan. Usaha berdagang peralatan listriknya itu mendapat
saingan yang cukup ketat, pesaingnya mampu memberikan harga yang lebih murah
dari apa yang di dagangkan oleh ayahnya albert. Dan ketika itu, herman einstein
dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke munich, mencoba peruntungan baru
disana. Berharap di kota tsb usahanya kembali bangkit. Setelah pindah, herman
kembali melakuakn perdagangan, seperti kebiasaan yahudi sejak zaman nabi,
mereka berdagang dengan ulet, dan bekerja keras. Sampai akhirnya herman
einstein kembali menuai kesuksesan dari berdagangnya itu. Dan di kota munich
itu, akhirnya mereka memiliki anggota keluarga baru, yakni anak permpuan yang
di beri nama Maja, Maja Einstein. Ya, einstein memiliki adik perempuan. Jadi
keluarga einstein menjadi 4 orang. Ayah dan ibu berserta dua orang anak
lainnya, Albert Einstein, dan Maja Einstein.
Einstein Kecil Mengidap Kelainan Otak!
Einstein dewasa, merupakan orang yang sangat cerdas. Hal ini di buktikan
dengan berbegai gelar yang ia raih serta berbagai teori yang ia ciptakan, dan
akhirnya di patenkan dengan namanya sendiri. Seperti teori relativitas
einstein, yang mengatakan bahwa sesuatu akan lebih mengembang ketika mendekati
kecepatan cahaya. Dan teori ini pula lah yang berhasil membuat teori kecepatan
sebelumnya menjadi lebih sempurna.
Akan tetapi tahukah anda bahwa einstein kecil
adalah orang yang sering di kucilkan? Mengapa demikian? Einstein kecil mengidap
suatu penyakit kelainan otak yang pada saat itu belum di ketahui namanya apa.
Ya, anda tidak salah baca, einstein pernah mengidap kelainan otak! Mungkin
inilah yang sekarang di sebut sebagai autis. Saat itu, einstein ketika masih
kecil, belum bisa berbicara. padahal, teman sabayanya, semua sudah bisa
berbicara, sudah bisa aktiv bermain dengan gesitnya. Pada saat itu, einstein
merupakan orang yang lebih suka menyendiri, merenung, melihati sekitar dengan
seksama, dan mengamati dengan ketelitiannya. Dia tidak suka bermain seperti
anak-anak yang seliannya, entah itu karena dia tidak suka berbicara, atau
memang karena efek dari penyakitnya itu, atau bahkan karena memang einstein
yang suka hal tsb, saya tidak tahu pasti.
Dalam keadaan seperti itu, orang tuanya pun merasa sedih ketika melihat
anaknya tidak bisa berbicara seperti layaknya teman-teman seusianya. Tapi orang
tuanya tidak merasa putus asa, mereka terus mencari alternatif untuk bisa
menyelesaikan masalah ini. Berbagai macam cara dilakukannya untuk bisa melihat
anaknya bisa normal seperti anaknya yang lain. Untuk bisa menggambarkan keadaan
einstein pada saat itu, bisa anda lihat di film every child is special. Di film
tsb diceritakan seorang anak yang mengidap penyakit yang sama dengan einstein.
Beberapa waktu berlalu, einstein masih tidak bisa berbicara. Kondisi ini
hampir membuat orang tuanya menyerah, akan tetapi dengan kegigihannya demi sang
anak, akhirnya mereka menemukan jawaban dari apa yang selama ini mereka
cari-cari. Penyakit yang di idap einstein kecil, akhirnya bisa terselesaikan.
Berawal dari ketidak sengajaan orang tuanya, akhirnya einstein mulai bisa
berbicara! Hal itu terjadi diawali dari hari ulang tahun einstein. Pada saat
itu einstein di belikan kado ulang tahun orang tuanya berupa kompas. Memang
terdengar aneh, bagi orang tua yang memberikan anaknya kompas di hari ulang
tahunnya. Akan tetapi, ya itulah yang terjadi pada einstein. Setelah di berikan
benda tsb, sesuatu telah terjadi pada einstein. Yes! Something happenned
with einstein’s brain! Einstein ternyata sangat penasaran dengan benda
tsb, dia yang suka merenung dan mengamati, dia merasa bingun mengapa kok benda
tsb ketika diarahkan ke selatan, jarumnya kemudian berputar ke utara. Kemudian
ketika benda tsb diarahkan ke barat, jarum itu berputar lagi ke arah utara.
Ketika benda tsb diarakan ke arah timur, kembali lagi ke arah utara. Einstein
merasa heran, kok bisa itu terjadi, gimana caranya kok jarumnya mengarah ke
utara terus.
Hari demi hari dia semakin penasaran dan terus mengamati benda tsb. dan
dengan rasa penasarannya, ternyata itu merangsang otaknya. Dan akhirnya, lama
kelamaan, setelah dia bermain dengan barang barunya, einstein mulai bisa
berbicara! Yes! It’s unpredictable condition! Melihat keadaan
itu, orang tua einstein sangat terkejut. Mereka tidak mengira bahwa hadiah
sederhana itu bisa membuat otak anaknya terangsang untuk bisa berbicara. Mereka
akhirnya semakin optimis dan percaya bahwa anaknya bisa di sembuhkan, dan bisa
beradaptasi seperti halnya teman-teman yang selainnya.
Setelah mengalami beberapa kali perawatan, akhirnya einstein kecil mulai
hidup normal seperti teman-teman yang selainnya. Sudah bisa berbicara, sudah
bisa bermain dengan teman yang lainnya. Meskipun begitu, tapi masih ada
kebiasaan einstein yang masih melekat pada dirinya, yakni menyendiri, merenung
dan mengamati.
Einstein itu pemalas!!!
Setelah einstein sudah bisa berbicara, dia mulai bisa bergaul dengan teman-temannya. Dan ketika menginjak usia sekolah dasar, orang tuanya memasukkannya ke suatu sekolah katolik yang ada di sana pada saat itu, sekolah itu namanya Volksschule). Sekolah ini memberikan pendidikan seperti sekolah pada umumnya, hanya saja ada tambahan pendidikan katoliknya. Mungkin ada yang bertanya, “keluarga einstein kan yahudi, kok di masukkannya di sekolah katolik?” Pada saat itu einstein memang merupakan anak keturunan yahudi, dan untuk jawaban pasti mengapa kok einstein di sekolahkan di sekolah tsb saya juga kurang tau pasti. Akan tetapi yang jelas memang begitu adanya. Maka dari itu, selain dia mendapatkan pendidikan di sekolahnya, prang tuanya juga memberikan pendidikan agama yahudi di rumahnya, secara privat, dengan mendatangkan guru agama yahudi.
Dalam sekolah dasarnya itu, einstein dikatakan sebagai orang yang sukar
bergaul. Hal ini tergambar dari penggunaan waktu istirahat selepas pelajaran
berlangsung. Anak-anak pada umumnya, ketika waktu istirahat tiba, mereka
langsung bergaul, bermain, dengan teman yang seliannya. Sedangkan Einstein
kecil malah lebih suka menyendiri, berfikir, merenung, dan mengamati
lingkungannya. Sehingga dikatakan bahwa einstein ini sukar daam bergaul. Di
dalam pelajaran, einstein juga dikenal sebagai orang yang malas! Yes,
his teacher said that he was a lazy kid. Hampir semua pelajaran dia abaikan
pada saat itu, mulai dari biologi, sejarah, bahasa dan geografi. Akibatnya?
Sudah bisa dipastikan, nilai einstein, jeblok pada mata pelajaran tsb. Hal ini
dikarenakan einstein tidak menyenangi mata pelajaran itu, dan einstein hanya
mempelajari dan memfokusi bidang pelajaran yang dia senangi, yakni apa? Fisika
dan matematika. Maka dari itulah nilai einstein sangat memuaskan di bidang
pelajaran matematika dan fisika. Dan akhirnya, dengan kemalasannya di bidang
pelajaran yang lainnya itu, einstein akhirnya lulus dari sekolah dasar tsb.
dengan nilai pas-pasan, bukan sebagai juara kelas, apalagi juara satu sekolah.
Setelah lulus dari SD, einstein melanjutkan sekolahnya ke Luitpold
Gymnasium. Sebuah sekkolah setingkat SMP yang tidak terkenal di kota
tsb. sepertinya orang tuanya, menginginkan einstein mendapatkan pendidikan
agama bermacam-macam. Sehingga dirinya bisa menerima pendidikan agama yahudi
juga di sekolah tsb. tidak seperti di sekolah dasar sebelumnya yang hanya
mengajarkan pendidikan katolik kepada murid-muridnya.
Di sekolah ini,
einstein kembali menunjukkan kebiasaan lamanya. Apa itu? Sukar bergaul, lebih
suka menyendiri, dan merenung. Nampaknya dia belum bisa move on dari kebiasaan
lamanya ini. Mungkin, sudah mendarah daging baginya untuk terus melakukan hal
itu.
Selain kebiasaan dalam merenung dan menyendiri. Einstein juga melanjutkan
kebiasaan malasnya waktu SD. Yes, saya ulangi, kebiasaan malas! Einstein sangat
malas terhadap mata pelajaran yang tidak ia sukai. Sampai sampai, ia tidak
mengerjakan tugas-tugas dan pekerjaan rumah yang di berikan kepadanya. Akan
tetapi itu hanya berlaku kepada mata pelajaran yang tidak ia sukai saja,
seperti geografi, biologi, bahasa, dan pelajaran lain yang membutuhkan hafalan.
Dan untuk pelajaran yang ia sukai? Tentu tidak dia perlakukan seperti itu. Dia
sangat tekun belajar untuk bisa menguasai apa yang dia sukai. Pelajaran apa
itu? Tentu anda sudah bisa menebaknya. Pelajaran tsb adalah matematika dan
fisika.
Einstein memang tekun di bidang tsb. sampai-sampai, dia seperti tidak
pernah merasakan bosan terhadap pelajaran tsb. Dirinya selalu lapar akan
pengetahuan matematika dan fisika. Seperti kata Steve Jobs “Stay hungry,
stay foolish” Tetaplah lapar, agar kau terus mencari makan. Tetaplah
bodoh, agar kau terus ingin mengetahui. Begitu kata steve jobs. Tapi einstein
jelas tidak terinspirasi dari kata-katanya steve jobs, karena memang mereka
sudah berbeda zaman. Jauh lebih dulu einstein daripada steve.
Kembali lagi ke persoalan einstein. Dengan kegemarannya di bidang fisika dan matematika, sejak duduk di bangku sekolah dasar, einstein sudah mulai merenungkan dan memikirkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan matematika dan fisika dengan caranya sendiri. Analoginya, seperti kita yang ketika menerima pelajaran matematika, kemudian kita ngga ngerti dengan rumusnya, dan akhirnya mencari rumus sendiri. Dan kemudian kita lebih suka menggunakan rumus kita sendiri untuk menjawab persoalan yang di berikan oleh guru di sekolah, nah kira-kira begitu jalan berfikirnya einstein.
Einstein yang sangat suka dengan fisika dan matematika. Dan karena
kesukaannya itulah, dia sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan fisika dan matematika yang diterimanya di
sekolah. Dan dengan kesukaannya itulah, di usia 12 tahun, einstein sudah bisa
menguasai persoalan matematika yang dianggap rumit oleh anak kuliahan di
Indonesia ini. apa itu? Calculus! Yes, that’s righ! Kalkulus
sudah di kuasai olehnya dalam usianya yang masih 12 tahun! Mahasiswa teknik di
Indonesia sangat kesulitan dalam memecahkan permasalahan tsb di usia sekitar
17-18 tahun, sedangkan einstein sudah bisa menyelesaikannya di usia 12 tahun!
Luar biasa!
Saya sendiri merasa kaget ketika membaca buku yang
menyatakan hal ini. Akan tetapi begitulah datanya. Seorang yang malas
mengumpulkan tugas sudah bisa menguasai kalkulus dalam 12 tahun. Sebuah
prestasi yang menurut saya brilian, walaupun saya sendiri tidak mengetahui
sesulit apa kalkulus, tapi melihat tanggapan dari guru matematika saya di SMK,
guru bimbel saya waktu SMK, dan juga dari teman saya yang kuliah di teknik
sipil, saya menjadi yakin bahwa memang pelajaran tsb merupakan pelajaran yang
sangat sulit.
Kemudian Einstein yang sudah mulai menginjak usia remaja, selain menyukai
tentang fisika dan matematika, einstein juga menyukai astronomi. Pada saat itu
dia sudah mulai membaca buku astronomi terkenal karya milik Emanuel Kant,
seorang astronom dan filosof dunia, yang namanya masih harum dikenal hingga
saat ini. Buku tersebut adalah Critique of Pure Reason, buku yang
sampai sekarang masih dianggap sebagai “buku kelas berat” bagi kalangan
terpelajar di Indonesia ini. Akan tetapi, bagi einstein, buku tersebut
merupakan buku yang mengasyikan dan menyenangkan sekali untuk di baca. Sungguh
penalaran yang sangat luar biasa, di usianya yang masih 13 tahun kala itu,
sudah menyukai buku sekalas Critique of Pure Reason.
Einstein tak lulus ujian!!!
Dengan kegemarannya dalam hal fisika, matematika dan astronomi. Dia
akhirnya melupakan pelajaran-pelajaran sekolah yang selainnya. Tugas-tugas
sekolah yang tidak ia sukai, ia lupakan. Dan ini ia lanjutkan terus sampai
menjelang ujian nasional. Dia tidak mempelajari banyak tentang mata pelajaran
yang dia tidak sukai. Sampai suatu ketika ujian nasional itu datang, dia hanya
berbekal pengetahuannya di bidang matematika dan fisika saja. Mata pelajaran
yang selainnya? ya disiapkan seadanya saja, tidak ada persiapan khusus baginya.
Setelah ujian nasional dijalankan, akhirnya keluarlah hasil ujian nasional
tsb. Setiap anak di sekolah tsb. mendapati hasil ujian nasionalnya
masing-masing. Anak yang mempelajari pelajaran sekolah seperti biasanya, tidak
condong di pelajaran tertentu, berhasil lulus dari sekolah tsb. mereka merasa
senang dengan hasil yang diraihnya itu. Mereka suka ria, saling berbagi
kebahagiaan atas apa yang mereka raih. Lantas, bagaimana dengan einstein, orang
yang sangat condong di matematika dan fisika? Kala itu, einstein pulang dengan
kepala tertunduk. Einstein tidak lulus Ujian Nasional SMP! Yes! Albert
Eintein didn’t pass the national examination! Seorang peraih nobel,
seorang fisikawan yang sangat terkenal dengan berbeagai karya dan teorinya,
tidak lulus ujian di SMP!
Akan tetapi, disana dia tidak menyerah, dia masih ingin melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Walaupun dia tidak lulus dari
ujian nasional, dia masih bisa mendapatkan surat tanda tamat belajar dari
sekolahnya itu, atau yang biasa kita sebut sebagai STTB. Berbekal STTB yang di
dapatnya dari SMP itu, akhirnya dia mendaftar di suatu SMA di jerman. Setelah
mendaftar, akhirnya dia di terima di SMA tsb.
Einstein tak lulus tes masuk kuliah!!!
Di SMA, dia masih menonjol di bidang matematika dan fisika, bidang
pelajaran yang sangat di minatinya sejak saat SD. Akan tetapi, kali ini, dia
sadar, dia tidak bisa meninggalkan pelajaran yang selainnya, untuk bisa
melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang selanjutnya, yakni setingkat perkuliahan.
Ketika di SMA, akhirnya dia mulai mengikuti pelajaran-pelajaran yang
selainnya dengan cukup baik, walaupun tidak semenonjol di pelajaran matematika
dan fisika. Dengan tuntutan begitu, akhirnya dia berhasil lulus dengan nilai
yang pas-pasan, kecuali di bidang matematika dan fisikanya tentu. Bidang yang
memang sudah sangat di kuasainya.
Dengan nilainya yang pas-pasan itu, einstein
awalnya ragu untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Karena dia sadar betul, bahwa
untuk masuk ke perguruan tinggi, di perlukan nilai yang cukup baik. Hingga pada
akhirnya dia memutuskan untuk tetap mendaftar masuk ke Institus Politeknik
Zurich. Ketika pertama kali mendaftar, einstein tidak lulus dari tes masuk ke
perguruan tinggi tsb. Karena memang yang di teskan pada saat itu tidak hanya di
bidang fisika saja, akan tetapi di bidang yang selainnya juga yang itu tidak di
kuasai oleh Einstein.
Dengan pengalaman pahit itu, akhirnya einstein mulai belajar lebih di
bidang yang selainya, untuk bisa meloloskan diri di perguruan tinggi tsb. dan
akhirnya einstein masuk ke sekolah tsb. dan akhirnya bisa lulus dari sekolah
tsb dalam waktu 4 tahun. Dia lulus dari sekolah tsb pada usia 21 tahun.
Setelah lulus, einstein akhirnya memulai petualangannya di bidang fisika
dan matematika. Dia mulai membuat berbagai penelitian, berbagai penemuan,
seperti yang kita kenal saat ini.
Kesimpulan dan Hikmah
Dari kisah singkat
Albert Einstein diatas, ada beberapa hikmah yang diambil, diantaranya :
- Orang yang dulunya mengidap suatu kelainan otak,
ketika diberikan treatmen dan perlakuan yang baik oleh orang terdekatnya,
maka akan bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik, dan bahkan tanpa ada
yang menduga, ternyata di balik kelainan tsb ada suatu kelebihan yang luar
biasa.
- Ketika kita fokus terhadap sesuatu yang kita
sukai, maka kita akan melakukannya dengan totalitas, dan bisa memberikan
karya yang besar. Seperti halnya einstein yang sangat memfokusi bidang
matematika dan fisika.
- Jangan pernah meremehkan orang lain, karna kita
tidak tahu orang yang kita remehkan itu menjadi apa kedepannya. Bisa jadi
orang yang kita remehkan itu menjadi lebih hebat dari kita. Seperti halnya
einstein di remehkan ketika kecil, yang belum bisa bicara, dan ketika
einstein tidak dapat lulus dari ujian nasional SMP
- Dengan kegigihan dan kesungguhan, kita bisa
meraih apa yang kita inginkan. Seperti halnya ketika Einstein berhasil
lolos dari perkuliahan
Semoga pembahasan
kali ini bisa bermanfaat bagi teman-teman pembaca, sekaligus bisa menjadi bahan
untuk saling bertukar pikiran. Tentunya ilmu saya sangatlah sedikit, dan
yang sudah pasti yang lebih mengetahui mengenai segala hal ialah Allah swt.
Semoga kita diberikan ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaaat bagi banyak
orang.
Kalau ada kata-kata
atau hal-hal yang salah, mohon dimaafkan. Saya senantiasa menuggu kritik yang
membangun dari sobat bloggers yang baik hati. Karena umar bin khattab r.a. pun
pernah mengatakan “orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan
kesalahanku”.
Note : if u have a comment or a critic about this article, please leave a comment on the box below.
Terimakasih, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Daftar Pustaka :
Arya Wardhana Wisnu,2008,Einstein Mencarai Tuhan,Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Gambar :
google
Comments
Post a Comment