Skip to main content

Dampak menemukan ILMU tanpa NILAI


salam kenal kepada teman-teman pembaca di blog ini saya disini sebagai admin baru di blog ini nama saya Febrian A.S bagi yang merasa familiar dengan nama belakang saya yaitu "A.S" itu bukan singkatan dari "alaihis salam" u.u & juga bukan singkatan dari "amerika serikat" tapi itu singkatan dari Agung Saputra sehingga kedepan jangan menganggap nama belakang saya seperti gelar nabi ataupun amerika serikat yaaa.. u.u
kembali ke pembahasan topik awal kita yaitu "Pentingnya menemukan ILMU dengan NILAI" dari pembahasan kali ini saya akan membagi pembahasan yang pertama akan saya bahas tentang kenapa saya menggunakan bahasa "menemukan ILMU" & bukan "membuat ILMU" , apa yang dimaksud dengan "NILAI" dipembahasan ini & yang terakhir setelah pemahaman teman-teman sudah sesuai tentang menemukan ILMU & Nilai yang akan saya bahas maka masuk ke tahap pembahasan artikel yang akan saya sampaikan yaitu "pentingnya membuat ILMU dengan NILAI"


kenapa menggunakan bahasa “Menemukan ILMU” bukan “membuat ILMU”?
ketika saya menggunakan bahasa “menemukan” kita pastinya akan terbayang suatu peristiwa ketika kita mencari pulpen di meja kita, lalu di tempat pensil namun tidak ada juga lalu akhirnya kita melihat pulpennya ada di bawah meja kita & inilah yang disebut menemukan. Ketika saya menggunakan bahasa “membuat” yang saya maksud adalah melakukan hal yang dampaknya akan memunculkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada seperti halnya PLTA yang menggunakan tenaga air & akhirnya muncul tenaga listrik dari yang sbelumnya tidak ada. Dari asumsi tentang “menemukan” & “membuat” menurut temen-temen pembaca mana yang lebih tepat digunakan?? Bagi teman-teman yang menjawab “menemukan” sudah benar, karena suatu ILMU itu sendiri sudah ada di dunia ini kita hanya mencari apa ILMU-ILMU yang ada seperti halnya ILMU tentang gravitasi, apakah gravitasi yang ada sekarang tidak ada sebelum ILMU tentang gravitasi telah ada / dibukukan oleh ILMUWAN  ?? jawabannya gravitasi sudah ada sebelum ILMU tentang gravitasi ada & karena hal itu pula para ILMUWAN – ILMUWAN yang telah mengetahui tentang suatu ILMU disebut penemu & bukanlah pembuat. Nah dari yang saya jelaskan sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa apa yang akan saya bahas adalah menemukan ILMU & bukanlah membuat ILMU karena tidak ada manusia yang membuat ILMU yang ada adalah menemukan ILMU. Eitsss... setelah selesai membaca sampai di titik ini temen-temen jangan pergi dulu karena pembahasan ini bukan untuk para ilmuwan saja yang akan menjadi penemu suatu ilmu namun untuk semua manusia. Mungkin disini temen-temen sempat berfikir kenapa untuk semua manusia.. karena pada dasarnya manusia pasti akan mencari suatu ILMU & akan menemukannya sehingga bukan ILMUWAN saja yang perlu mencari ILMU & bisa menemukan ILMU, Seperti halnya ketika kita bermain bola ketika kita bermain bola pada awalnya kita hanya melakukan tendangan dengan asal namun kita punya masalah  yaitu ingin menendang yang arahnya sesuai dengan keinginan sendiri agar dapat menendang ke arah gawang sehingga kita mulai memperhatikan secara tidak sadar cara kita menendang & pada akhirnya mengetahui cara mengontrol tendangan sesuai dengan arah kita sendiri, Sehingga tidak hanya Para ILMUWAN saja yang dapat menemukan suatu ILMU semua manusia pada dasarnya akan menemukan ILMU namun kadarnya yang berbeda karena para ILMUWAN melakukan penelitian bertahun – tahun untuk menemukan ILMU yang Kompleks berbeda dengan cara menendang yang simple & mungkin hanya 1 bulan bahkan beberapa minggu saja jika dia berbakat.

Apa yang dimaksud dengan “NILAI”?
Sekarang kita lanjut ke pembahasan tentang apa itu nilai. Untuk kata yang satu ini pastinya temen-temen pastinya sudah sangat menjumpainya ketika temen-temen berada di bangku SD,SMP,SLTA & Kuliah (bagi yang kuliah) & sering kali kita mendengar ketika temen-temen mendapatkan nilai dibawah standart maka itu adalah nilai yang buruk , ketika mendapatkan nilai diatas standart maka itu adalah nilai yang baik namun yang akan saya bahas disini bukanlah nilai yang seperti itu namun nilai yang sering digunakan ketika orang berkata “barang ini bernilai” , “iman adalah yang paling bernilai bagi seorang muslim” sehingga nilai yang saya bahas disini adalah Nilai yang positif / baik.

Pentingnya menemukan ILMU dengan NILAI
Nah akhirnya  sampai di pembahasan yang dinanti-nanti teman-teman pembaca...
Dari pembahasan diatas dapat membantu saya dalam menjelaskan pentingnya menemukan Suatu ILMU dengan NILAI.Sekarang kita akan masuk ke topik pembahasan, yaitu pentingnya menemukan ILMU dengan Nilai. Seperti yang temen-temen ketahui diatas bahwa suatu ILMU ditemukan oleh seseorang  & bukanlah dibuat oleh seseorang & juga ILMU juga dapat kita temukan, namun kita dalam menemukan ILMU tidaklah boleh sembarangan & ILMU yang kita temukan adalah ILMU yang mempunyai NILAI karena ketika ILMU tersebut yang kita temukan tidak mempunyai NILAI maka ILMU tersebut pastilah buruk. Beberapa kasus temuan suatu ILMU tanpa NILAI telah dilakukan oleh beberapa ILMUWAN yang dampak dari ILMU tersebut memberikan dampak yang buruk karena dalam menemukan ILMU tersebut tidak didasarkan ada NILAI atau tidak namun hanya sesuai dengan yang dia inginkan entah itu untuk kepentingan dia, keingin tahuan dia dll. Beberapa kasus ILMUWAN ketika menemukan suatu ILMU tanpa NILAI yang saya temukan dari (sumber :jokowarino.id) tentang kasus penemuan tentang ILMU yang disebut Trinity Test yang karena salah menduga NILAI dari ILMU tersebut karena tidak terlalu besar efeknya akhirnya diledakan oleh sang peneliti karena dampak buruknya lebih besar, Large hadron collider yang dalam tujuan menemukan ILMU tidak dilandaskan dengan ada NILAI atau Tidaknya, namun untuk memberi bukti akan keberadaan Higss Boson yang akhirnya ketika di tengah jalan penilitian mendapat kritik tentang hasilnya yang akan berdampak buruk & pada akhirnya dihentikan, Seti salah satu penemuan untuk berkomunikasi ke mahluk asing namun karena dinilai akan berdampak buruk maka dihentikan & ini dikarenakan dari awal ILMUWAN tersebut menemukan ILMU tersebut tidak melihat apakah ada NILAI atau tidak di dalam ILMU Tersebut sehingga ketika ditengah – tengah mengetahui bahwa ILMU tersebut tidak mempunyai NILAI & bahkan berdampak buruk maka akhirnya dihentikan. Selain Kasus-kasus yang terjadi oleh ILMUWAN ada pula dalam realitas kasus yang sederhana terdapat orang-orang yang menemukan ILMU berdasarkan NILAI namun berdasarkan kepentingannya sendiri seperti halnya , ILMU untuk mencontek yang sudah banyak sekali trik-trik yang ditemukan untuk melakukan hal tersebut mulai dari yang menyembunyikan di dalam baju hingga di tempat pensil padahal ketika mencontek kita tidak akan mengetahui kemampuan kita sudah sampai mana yang dalam kasus-kasus seperti halnya olahraga sangat penting untuk mengetahui kemampuan kita sudah sejauh mana agar kita dapat mengukur apakah harus meningkatkan kemampuan kita dengan latihan yang sangat keras agar dapat masuk tim inti atau meningkatkan kemampuan dengan menjaga konsistensi tubuh karena kemampuan kita sudah baik namun kondisi fisik terlalu kecapean karena terlalu memaksakan diri dalam berlatih.

Kesimpulan
Dari hal tersebut kita sebagai manusia harus memahami ketika kita menemukan suatu ILMU haruslah berlandaskan ILMU tersebut haruslah ada NILAI-nya & bukanlah untuk kepentingan pribadi karena ILMU yang tidak mempunyai NILAI akan memberikan dampak yang buruk kepada kita.

Sekian pembahasan dari saya ^.^, untuk pembahasan selanjutnya saya akan membahas tentang Cara Menemukan ILMU dengan NILAI karena saya memahami bahwa dalam pembahasan ini kita hanya mengetahui pentingnya menemukan ILMU dengan NILAI-nya namun mungkin para pembaca akan kebingungan setelah mengetahu bahwa hal tersebut penting lalu bagaimana cara melakukannya?? Benar? Karena para pembaca diam maka saya anggap benar hohohoho ^o^
Wassalamualaikum wr.wb

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Permainan Bola Tangan

Alat Cuci Tangan Otomatis

3D Rotational Matrix (Matriks rotasi 3 dimensi) Roll, Pitch, dan Yaw