“hallo all..., hari ini gue lagi dilanda kebingungan yang mendalam,
yaitu bingung terhadap diri gue sendiri.
Aneh kan???, yah itulah kenyataannya. kali ini gue mau sharing sama kalian
semua mengenai dunia ini, mulai dari dunia yang gelap, dunia anime, dan dunia
kebenaran. Kenapa kok ngebahas dunia yah??, karena gak sedikit dari kita yaitu
kaum muda yang masih belum mengenal dunia ini dengan baik. Terkadang kita
berperilaku ngawur terhada sesuatu yang belum kita kenal, contoh simpelnya sih,”saat
kita pertama kali bertemu dengan preman/anak punk di pinggir jalan atau di
terminal terminal biasanya kita akan cendrung menghindari mereka, karena kita
khawatir atau takut mereka akan menyerang kita atau berlaku sesuatu yang tidak
baik terhadap kita. Lantas, apakah memang benar kenyataanya semua anak
punk/preman akan selalu menyakiti kita atau menyerang bahkan menodong kita?,
jawabannya tidak teman teman. Kenapa jawabannya tidak? Karena memang
kenyataannya tidak seperti itu. Mungkin atas nama waspada kita menghindari
preman atau anak punk tersebut akan tetapi..., apakah waspada kita sudah tepat?
Atau jangan jangan waspada kita terlalu berlebihan sehingga kita memandang
mereka seperti sampah atau kotoran?. Tentu tidak bukan?. Oleh karena itu agar
kita bisa berprilaku sebagaimana mestinya maka kita haruslah mengenalnya dengan
baik terlebih dulu, baru setelah itu kita dapat berperilaku sesuai obyek yang
kita hadapi.
Dunia, ohhh dunia.... kau begitu luas dan kau begitu membuatku diriku bingung. Pernahkah kita berfikir kenapa kita dilahirkan kedunia ini?, mungkin pernah akan tetapi itu hanya terbesit dan hanya melintas saja laksana angin malam yang berlalu. Ada sebuah realitas yang lucu dan unik saat saya berjalan sepulang dari kampus dan kemudian saya berhenti sejenak di kedai penyetan yang biasa saya kunjungi di sana Saya melihat seorang anak kecil sekitar berumur 3-5 tahun sedang berbicara dengan ibunya. anak kecil itu pun berkata kepada ibunya,” mah,, mah?? Aku iki kok iso lahir sih mah?(mah,, mah kok saya bisa lahir?)”,. Sang ibu pun menjawab” yah karena mamah ngelahirin kamu lah lee.” Anak itu pun diam sejenak dan bertanya kembali kepada ibunya. “tapi., aku kan gak minta dilahirin”,. (Nah lo ngeliat hal itu gue jadi senyum kecut karena ngebayangin jika gue ada diposisi ibu itu maka gue harus jawab apa?, ekekek.). sang ibu pun menjawab pertanyaan anak tersebut” yowis, lee sing penting saiki koen urip.(yang penting sekarang kamu hidup)”. Sang anak yang mendengar jawaban sang ibu pun hanya menerimannya saja dengan muka polos, tapi sang anak kembali bertanya kepada sang ibu”bu, bu? Emang hidup di dunia ini untuk apa sih bu?, apa kita hidup di dunia ini kaya di TV itu tah bu?, jadi allah yang ngeliatin TV nya?”. (nah,denger pertanyaan tuh anak gue jadi beneran mengeluarkan senyum kecut ><, karena asli nih anak bikin greget). Sang ibu itu pun hanya menjawab pertanyaan sang anak dengan perkataan”hussss, meneng(huss ,diem)”. Kemudian sang anak dan ibu itu pun pergi dari kedai penyetan tersebut. Setelah itu gue langsung bergegas berjalan kaki menuju asrama.
Dunia, ohhh dunia.... kau begitu luas dan kau begitu membuatku diriku bingung. Pernahkah kita berfikir kenapa kita dilahirkan kedunia ini?, mungkin pernah akan tetapi itu hanya terbesit dan hanya melintas saja laksana angin malam yang berlalu. Ada sebuah realitas yang lucu dan unik saat saya berjalan sepulang dari kampus dan kemudian saya berhenti sejenak di kedai penyetan yang biasa saya kunjungi di sana Saya melihat seorang anak kecil sekitar berumur 3-5 tahun sedang berbicara dengan ibunya. anak kecil itu pun berkata kepada ibunya,” mah,, mah?? Aku iki kok iso lahir sih mah?(mah,, mah kok saya bisa lahir?)”,. Sang ibu pun menjawab” yah karena mamah ngelahirin kamu lah lee.” Anak itu pun diam sejenak dan bertanya kembali kepada ibunya. “tapi., aku kan gak minta dilahirin”,. (Nah lo ngeliat hal itu gue jadi senyum kecut karena ngebayangin jika gue ada diposisi ibu itu maka gue harus jawab apa?, ekekek.). sang ibu pun menjawab pertanyaan anak tersebut” yowis, lee sing penting saiki koen urip.(yang penting sekarang kamu hidup)”. Sang anak yang mendengar jawaban sang ibu pun hanya menerimannya saja dengan muka polos, tapi sang anak kembali bertanya kepada sang ibu”bu, bu? Emang hidup di dunia ini untuk apa sih bu?, apa kita hidup di dunia ini kaya di TV itu tah bu?, jadi allah yang ngeliatin TV nya?”. (nah,denger pertanyaan tuh anak gue jadi beneran mengeluarkan senyum kecut ><, karena asli nih anak bikin greget). Sang ibu itu pun hanya menjawab pertanyaan sang anak dengan perkataan”hussss, meneng(huss ,diem)”. Kemudian sang anak dan ibu itu pun pergi dari kedai penyetan tersebut. Setelah itu gue langsung bergegas berjalan kaki menuju asrama.
Di perjalanan menuju asrama gue masih mikirin pertanyaan yang
dilontarin tuh bocah kepada ibunya, karena pada saat itu gue bener bener
ngerasa takjub dan bingung mendengar pertanyaan anak kecil tersebut. Di sisi
lain gue takjub tuh anak bisa mengeluarkan pertanyaan tersebut, tapi di sisi
lainnya gue juga bingung gimana jawab pertanyaan tuh anak, ekeke. Kalian pernah
mikir gak? Kenapa kalian dilahirkan di dunia ini?? Untuk apa dan mengapa kalian
dilahirkan? Serta bagaimana proses kalian hingga berada di dunia ini? Apakah unsur
kesengajaan atau kebetulan belaka?. Terus kalian pernah mikir juga gak?, kenapa
kok kita lahir?, padahal kita kan gak pernah minta untuk dilahirin? Hayoooo gimana
hayoo??.
Dari situ gue sadar, bahwa jangankan untuk mengenal dunia ini, mengenal
diri sendiri pun kita masih bingung, kenapa kita lahir., (hadeh baget deh-_-). Dari
situ gue coba mencari tahu , kenapa yah kok gue dilahirin?. Akhirnya gue nemu
alesan kenapa gue dilahirin, yaitu gue dilahirin karena gue di ciptakan untuk
mati, di hidupkan kembali dan di mintai pertanggung jawaban. Kok bisa yah gue
mikir kaya gitu?,. karena gue coba memandang dari sudut kematian dan kehidupan
untuk menjawab pertanyaan tersebut, karena kedua hal tersebut adalah hal yang
akan selalu mengiringi setiap insan/individu yang lahir, karena tiap tiap
mahkluk yang dilahirkan(bernyawa) pasti akan merasakan kematian dan mahkluk
mahkluk yang merasakan kematian pasti sebelumnya pernah dilahirkan(bernyawa). Dari
situlah akhirnya gue nyari tahu kenapa manusia yang dilahirkan harus
mati?,kenapa gak hidup selamanya? Akhirnya gue jawab dengan logika apa adanya
yaitu agar manusia di bumi gak penuh sesek sama agar tukang gali kubur gak
nganggur, tapi gue pikir pikir kok jawaban gue lucu amat yah, suramm -_- .
akhirnya gue pikirin lagi kenapa manusia harus mati? Akhirnya gue nemuin
jawaban yang tepat, yaitu untuk dimintai pertanggung jawabannya, kok bisa?. Karena
kembali kelogika awal bahwa kita gak pernah minta untuk dilahirkan, berarti
kita ada yang memberi/meminjamkan/menitipkan kehidupan ini dong? ,lalu kalo
memberi, kita kan gak minta dan pastinya kalo itu pemberian maka hidup ini
harusnya abadi karena kita telah diberi kehidupan ini, akhirnya gue nyimpulin
bahwa hidup kita saat ini adalah titipan dari yang maha kuasa. Selayaknya orang
yang di titipkan suatu barang, maka orang yang di titipkan tersebut pastinya
memberikan aturan kepada yang dititipkan agar senantiasa menjaga barang
tersebut dengan baik. jika barangnya adalah barang mudah pecah maka aturan yang
dibuat oleh sang penitip barang pastinya jangan dibanting/jangan dijatuhkan/ di
pecahkan, akan tetapi yang dititipkan kepada kita bukanlah barang anti pecah
melainkan sesuatu yang amat berharga dan tidak ada 1 manusia pun yang
menjualnya yaitu, kehidupan sehingga kita tidak bisa mengganti kehidupan ini
kepada sang penitip jika kehidupan ini rusak. selayaknya orang yang dititipkan, maka kita
harus mengembalikan sesuatu yang dititipkan tersebut kepada sang penitip, dan
pastinya saat ngembaliin tuh titipan maka kita harus bertanggung jawab atas
titipan tersebut, jika barang tersebut rusak, maka pastinya kita disuruh mengganti
atau kena murka dari tuh penitip, itupun kalo kita bisa ganti sih(ekekek), akan
tetapi perlu di ingat bahwa yang dititipkan kepada kita bukanlah barang yang
ada dipasaran, akan tetapi yang dititipkan kepada kita adalah sesuatu yang
sepesial dan tiada bandingnya yaitu kehidupan, jadi kalo lo ngerusak tuh
titipan, lo gak akan pernah sanggup untuk bisa ganti titipan yang rusak
tersebut(gimana mau ganti ,yang jual ajah kaga ada), pasti lo bakal kena murka atau
amukan tuh penitip abis abisan, contoh sederannya begini, ada seseorang yang
bernama fajar, ia menitipkan jam tangan miliknya kepada si putsar, yang mana
jam tersebut adalah jam satu satunya di dunia dan tidak akan ada yang bisa
membuat/menjualnya lagi. Akan tetapi setelah satu minggu berlalu, ternyata
putsar menghilangkan jam tangan tersebut dan saat jam tangan tersebut di
temukan ternyata jam tersebut sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Coba
lo bayangin, kalo lo jadi fajar apa yang akan lo lakuin?? Pasti bakal maki-maki/ngehukum putsar habis-habisan
kan?, nah itu masih antara manusia, tapi kalo sama tuhan? Lo bukan sekedar dimaki maki tapi lu juga
bakal di godok di neraka.ekekek
Bersambung...
Insyallah minggu
depan terbit lagi, mohon dukungannnya yah,, jangan lupa tinggalkan saran agar
saya bisa mengevaluasi diri sebanyak mungkin, terimakasih ^_^. Oh iya lupa kalo ngasih tau jadi gue
bakal terbitin ini tiap malam minggu, sebenarnya topiknya sih bahas kenyataan
yang gue temuin dan dari kenyataan tersebut bakalan gue buat jadi cerita yang
menjagak kita semua untuk berfikir kembali, oleh karena itu bakal jadi episode
episode deh hehe, yang ini Cuma pengatar doang kok, jadi kedepannya baru deh
gue bahas per episode dari cerita kehidupan, see you next week.
Kan tuhan besar hati hehe walaupun barang yang dikembalikan rusak dia harusnya nrimo dong
ReplyDeleteEkekekek, tuhan kan maha adil?? Jadi teteplah disuruh tanggung jawab ekekekek
ReplyDelete