Makan
merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup. selain itu, makan juga merupakan
aktivitas rutin yang kita lakukan setiap hari. Di Indonesia, makan biasa
dilakukan 3 kali dalam sehari, yakni pagi, siang, dan malam. Namun bagi
sebagian orang, makan malam bukanlah lagi aktivitas rutinnya, mereka mengganti
waktu makan malamnya di waktu sore, dengan alasan takut gemuk, tidak sehat,
dll. Adapula yang makan hanya 2 kali sehari, sarapan, dan makan siang.
Sedangkan malamnya, mereka lebih memilih untuk mengonsumsi makanan berserat dan
sedikit karbohidrat. Orang seperti ini biasanya orang yang ingin menjaga agar
tubuhnya tetap langsing, atau orang yang sedang melakukan diet.
Makan bisa
membuat tubuh kita kembali berenergi setelah sebelumnya energi kita terpakai
untuk bekerja, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Aktivitas fisik yang
berat, membutuhkan banyak energi. Energi yang banyak diperoleh dari nutrisi
yang banyak pula. Hal ini berlaku untuk sebaliknya, energi yang sedikit, hanya
memerlukan nutrisi yang sedikit. Orang kantoran dan buruh lapangan, berbeda
pekerjaannya. Yang satu di kantor, duduk manis sambil menghadap komputer, yang
satu lagi harus panas-panasan dan melakukan kerja yang sudah tentu lebih berat
dari pada yang di kantor. Beda jenis pekerjaan, beda pula energi yang
dibutuhkan. Beda energi yang dibutuhkan, beda pula kebutuhan asupan nutrisinya.
Pernah liat ngga buruh lapangan makannya sebanyak apa?? Pernah liat ga orang
kantoran porsi makannya seberapa?? Bayangin deh,, pasti berbeda dong porsi
makannya?? Kalau orang kantoran, mungkin satu piring saja sudah cukup. Lah,
kalau buruh lapangan, mungkin 2 piring juga masih minta tambah. (tapi ngga
menutup kemungkinan yah, kalo orang kantoran juga gitu.. hhe)
Terkadang,
orang kantoran ataupun buruh lapangan ketika menyantap makanan, tidak memetakan dan mengukur seberapa
besar porsi makanan yang harus mereka makan, apalagi ketika berhadapan dengan makanan yang mereka sukai. Sehingga mereka cenderung makan
dengan porsi yang banyak. Hal ini tentu menimbulkan efek yang kurang baik bagi
kesehatan. Itulah yang menyebabkan banyak dari kita yang merasakan efek begah
setiap sehabis makan, termasuk saya hhe.
Menurut
yang sudah saya pelajari dari beberapa artikel dan video-video di yousupe, begah di perut setelah makan disebabkan oleh
peningkatan kadar gas dalam lambung. Mekanismenya berdasarkan kerja lambung
dalam mencerna makanan.
Untuk mencerna makanan, lambung mengeluarkan asam klorida dan beberapa enzim yang dihasilkan oleh lambung. Ketika makanan dicerna, asam dan enzim yang bereaksi tadi, menghasilkan gas. Maka dari itulah, ketika selesai makan, terkadang kita melakukan sendawa.
Untuk mencerna makanan, lambung mengeluarkan asam klorida dan beberapa enzim yang dihasilkan oleh lambung. Ketika makanan dicerna, asam dan enzim yang bereaksi tadi, menghasilkan gas. Maka dari itulah, ketika selesai makan, terkadang kita melakukan sendawa.
Lalu, apa hubungannya
makan banyak dengan begah?? Ketika kita makan makanan dengan jumlah banyak,
tentunya si asam yang dihasilkan oleh lambung pun jumlahnya menyesuaikan. Artinya, ketika makanan yang masuk ke dalam lambung itu banyak, maka produksi asamnya pun akan semakin banyak. Tetapi, asam lambung ini akan terus memproduksi asam, walaupun perut kita sedang tidak ada isinya. Itulah sebabnya kita kadang merasa perih ketika sedang merasa kelaparan.
Nah,, kembali ke pembahasan awal. Setelah makanan tersebut (makanan dengan jumlah banyak) dicerna, gas yang dihasilkan pun jumlahnya banyak dan menyembul ke permukaan perut. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa begah ketika kita setelah makan banyak.
Nah,, kembali ke pembahasan awal. Setelah makanan tersebut (makanan dengan jumlah banyak) dicerna, gas yang dihasilkan pun jumlahnya banyak dan menyembul ke permukaan perut. Hal inilah yang menyebabkan kita merasa begah ketika kita setelah makan banyak.
Selain
mengonsumsi banyak makanan, mengonsumsi soda bisa lebih banyak menghasilkan gas
dan membuat kita begah. Loh,, kok bisa?? Ya, sebab dalam minuman bersoda,
terdapat senyawa gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 itu
pula yang menyebabkan kita mudah bersendawa sesaat setelah minum minuman
bersoda.
Nah itulah
ulasan saya mengenai alasan kita mengalami begah setelah makan dalam jumlah
yang banyak. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman pembaca, sekaligus
bisa menjadi bahan untuk saling bertukar pikiran. Tentunya ilmu saya sangatlah
sedikit, dan yang sudah pasti yang lebih mengetahui mengenai segala hal ialah
Allah swt. Semoga kita diberikan ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaaat bagi banyak orang.
Kalau ada
kata-kata atau hal-hal yang salah, mohon dimaafkan. Saya senantiasa menuggu
kritik yang membangun dari teman-teman pembaca. Karena umar bin khattab pun
pernah mengatakan “orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan
kesalahanku”.
Terimakasih, Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Comments
Post a Comment