Skip to main content

Kereta Malam

Bersinarnya Malam ini
Adalah anugerah terindah
Bagi semua manusia
Terikat oleh hukum kausalitas.

Kemarin Aku beranikan
Menapakkan kaki di sebuah stasiun
Kududuk di kursi sebuah peron
Kutunggu…
Dan kutunggu….
Begitulah yang aku tahu
Seperti penumpang lain, menunggu

Kereta terus berdatangan
Dari arah Utara ke Selatan

Memuat banyak penumpang
Ada juga para pedagang
Yang ingin mengadu nasib di kota orang
Ada juga guru, dosen dan para cendekia
Yang ingin belajar untuk membangun dunia

Sedangkan Aku,
Seorang yang mungkin bukan siapa-siapa
Jika bukan karena sebuah kata merdeka
Korban perang yang jatuh berjuta-juta
Para tentara pejuang, rakyat jelata
Mereka dipaksa menuju alam baka
Meninggalkan alam dunia
Karena mengharap sebuah kata merdeka

Sambil menunggu kucoba
Mengempati menjadi mereka
Mungkinkah aku tersika
Atau aku menikmati dunia merdeka
Jika para penikmatnya
Adalah pecundang dengan mental raja
Tak mau berjuang dan sok kuasa

Para pejuang kini malah hidup tak berada
Serba susah bahkan dianggap gila
Padahal peron ini ada pun karena mereka
Bahkan diri mereka sendiri tak akan ada
Jika para pejuang jadi pecundang seperti mereka

Mungkin kini Aku hanya dapat berkata
Bersajak tentang sebuah duka dunia
Tapi saat kereta ku tiba
Aku juga mungkin akan menjadi mereka
Menjadi pejuang atau pecundang dunia

Kuyakin,
Kereta eksekutif ku sebentar lagi tiba
Mengangkutku dari kampung tercinta
Membawaku untuk menimba ilmu dunia
Dan berjanji kembali pada tanah tercinta
Untuk menjadi mata air yang berguna bagi semesta

Comments

Popular posts from this blog

Permainan Bola Tangan

Alat Cuci Tangan Otomatis

3D Rotational Matrix (Matriks rotasi 3 dimensi) Roll, Pitch, dan Yaw