Assalamualaikum Wr. Wb
"Islam menghambatku meraih masa depan. Islam menghambat langkahku dalam meraih cita-cita", itu kata yang sekiranya mewakili keadaan umat islam saat ini dalam memandang masa depan, dalam memandang cita-citanya. Tak sadarkah kadang kita juga membenarkan hal itu?? tak sadarkah kita terkadang melakukan hal itu??
Berdasarkan pemahaman tentang masa depan yang sudah kita pahami bersama di dalam artikel “Kekeliruan memahami masa depan”, ternyata kekeliruan itu berdampak cukup signifikan dalam menentukan masa depan, khususnya bagi orang-orang yang beragama islam. Saya cukup terenyuh ketika mengetahui dan memahami bahwa TER NYA TA, banyak dari orang islam yang keliru memandang masa depan, hingga memandang bahwa islam merupakan penghambat masa depan. Saya ingin bertanya pada anda, pernahkah anda mengikuti sebuah kajian keislaman?? Atau kajian di ektrakulikuler rohis disekolah? atau kajian keislaman lainnya di Kampus? Atau mungkin di kantor??
Dalam hal ini, saya pernah
mendengar sebuah cerita dari teman saya (yg tentu beragama muslim). Yang kebetulan,
teman saya ini sekolah di SMA Negeri yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keagamaan di dalam aktivitas sekolahnya. Sebetulnya, tidak ada perbedaan yang
mencolok antara SMA ini dengan SMA yang lainnya, teknik belajar yang digunakan
sama, waktu belajar dan waktu pulangnya sama (senin-sabtu), istirahatnya sama,
hanya saja saya merasa kagum ketika saya mendengar teman saya bercerita bahwa sekolanya
selalu aktif dalam merayakan peringatan hari besar islam, seperti Idul adha,
peringatan tahun baru Muharram, Maulid nabi, termasuk program Rohis yang
diwajibkan untuk diikuti oleh seluruh siswa di sekolah tsb.
Setelah asik bercerita mengenai
sekolahnya, dia menceritakan seorang teman dekatnya yang bernama Andre (yang
tentu Andre ini juga seorang muslim). Pada saat itu, teman saya menceritakan
bahwa Andre ini dikenal sebagai anak yang rajin, tidak pernah bolos untuk
mengikuti kegiatan sekolah (termasuk Rohis yang diwajibkan), dan sangat cerdas
dalam berbagai bidang ilmu, baik itu ilmu yang diajarkan di sekolah, maupun
ilmu yang sifatnya wawasan umum, karena setiap saat hari-harinya disibukkan
dengan membaca buku, belajar, bahkan sampai mengikuti les tambahan di lembaga
bimbingan belajar diluar sekolah. “Itulah mengapa, setiap ada guru yang
bertanya, dia selalu menjawabnya dengan benar, setiap akhir semester, setiap
kali rapot dibagikan dia selalu menjadi siswa nomor satu dikelas, bahkan siswa
nomor satu di sekolah” tambah teman saya.
sumber : http://www.labschool-unj.sch.id/smpkebayoran/images/berita/2014_KALAM/1.%20ceria%20mendengarkan%20materi.jpg
Suatu saat, kegiatan Kajian di Rohis
yang ada disekolah Andre, bertabrakan dengan jadwal les dia. Dimana jadwal les
Andre yang biasanya diadakan di hari kamis, di pindah di hari sabtu oleh pihak
lembaga bimbingan belajarnya Andre. Padahal, pada hari yang sama, dan pada jam
yang sama pula, ada kegiatan Kajian di Rohis yang itu sudah disediakan waktunya
oleh pihak sekolah, dan penetapan waktunya tidak bisa dipindah kehari yg lain,
karena di hari lain pun ada kegiatan sekolah yang lainnya, seperti pramuka,
pmr, paskib dsb.
Ketika menghadapi kondisi seperti
itu, sebetulnya lembaga bimbingan belajar Andre memiliki jadwal yang lain
selain hari sabtu, yakni di hari Rabu. Akan tetapi, ketika memilih di hari
rabu, maka konsekuensinya Andre harus ketinggalan materi 1 bab. Dan Andre
mengambil keputusan untuk tetap ikut les dengan materi yang sama dihari sabtu,
karena dia menganggap akan rugi jika dia memilih di hari rabu.
Ketika itu Andre memandang bahwa
Kajian di Rohis, hanyalah bagian dari kegiatan tambahan di sekolah, yang itu
hanya akan memberikan nilai tambahan di rapornya. “Hmmm, yaudahlah Cuma kajian
rohis ini, jikalau disanksi pun, kan ada alasan yang jelas, yakni bertabrakan
dengan jadwal les, les kan lebih penting, dengan ikut les, saya bisa dapet
ilmu, kalo udah dapet ilmu, bisa diterapkan nanti ketika sudah berkarir, kalo
jalan karir kita bagus, tentu masa depan saya juga nantinya akan bagus” Andre
bergumam.
Pada saat itu, Andre akhirnya
memutuskan untuk tidak mengikuti kajian Rohis dari pada tidak mengikuti les.
Andre merasa, manfaat les dalam mencapai masa depan lebih besar daripada manfaat
mengikuti kajian.
Ada yang pernah mendengar kisah
serupa?? Atau justru mengalaminya?? Kisah diatas merupakan kisah ilustrasi
bagaimana umat islam hari ini, dengan entengnya dia memilih meninggalkan kajian
Rohisnya, untuk memilih mengikuti les dengan pertimbangan agar bisa meraih masa
depan yang lebih jelas.
Di dalam kisah riel yang sering
kita dengar dan sudah menjadi rahasia umum adalah kisah seorang wanita muslim
yang rela menanggalkan jilbabnya demi pekerjaannya. Di dalam kisah-kisah tsb. saya
pernah mendengar kisah tentang seorang yang baru lulus dari sekolah SMKnya yang
ingin mencari pekerjaan. Agar lebih memudahkan penjelasan, dalam kisah ini, kita
sebut saja namanya Mini.
Mini merupakan seorang siswi SMK
jurusan akuntansi yang dikenal memiliki paras yang cantik dan berkepribadian
religius, hal ini terlihat dari kepribadian dia yang santun, tidak penah begaul
dengan pergaulan yang aneh-aneh, dan setiap berangkat kesekolah, mini selalu
mengenakan kerudungnya. Akan tetapi, mini kurang beruntung dari segi ekonomi,
dia terlahir sebagai seroang anak dengan kondisi keluarga yang sangat sederhana.
Ditengah kondisi keluarga Mini sangat sederhana, Mini selalu semangat untuk
mewujudkan cita-citanya sebagai akuntan di perusahaan besar. Dengan bagitu, dia
bisa mengubah kondisi keluarganya, agar keluarganya bisa menjadi keluarga
sejahtera dan serba berkecukupan.
Sampai akhirnya, Mini yang
merupakan salah satu lulusan terbaik di SMKnya, di rekrut menjadi seorang
akuntan di sebuah perusahaan besar, dengan tawaran gaji yang tidak sedikit
baginya sebagai lulusan SMK. Dengan dia kerja di perusahaan tsb. dia bisa
mendapatkan gaji 6 juta/bulan.
Akan tetapi perusahaan tsb
memiliki persyaratan, yakni berpenampilan menarik, yang itu mengharuskan
karyawan perempuannya tidak menggunakan jilbab dan sebisa mungkin ke salon agar
penampilannya tetap menarik, jika Mini tidak bisa memenuhi persyaratan tsb.
perusahaan yang melakukan penawaran itu bisa mencari karyawan lain yang bisa
memenuhi persyaratan tsb.
Dengan penawaran posisi jabatan
yang sesuai dengan apa yang ia inginkan, maka dia tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang ada, karena dengan itu, dia bisa mencapai cita-citanya sebagai
akuntan di perusahaan besar. Terlebih lagi, dengan diberikannya gaji yang 6
juta/bulan itu dia menganggap bahwa menanggalkan kerudungnya merupakan suatu
syarat yang tidak masalah.
Sumber : http://www.pusatcinta.com/wp-content/uploads/2013/12/Wanita-Karir-Lebih-Senang-Di-Kantor-Daripada-Jalan-Bersama-Pacar-660x400.jpg
Akhirnya Mini memutuskan untuk
mengambil pekerjaan itu, walaupun dia harus melepaskan kerudungnya. Setelah
adanya keputusan itu, mini menandatangani kontrak kerja yang sudah dibuat oleh
perusahaan tsb, dan memulai training di perusahaan tsb. satu bulan setelah
kontrak dibuat (tanpa mengenakan kerudung).
Dari dua ilustrasi tsb, dapat
kita tarik kesimpulan bahwa secara tidak langsung Andre dan Mini menganggap
bahwa seolah-olah agama menghalangi dia menuju pencapaian masa depannya,
seolah-olah jika Andre tidak mengikuti les dan mengikuti kajian Rohis, kemudian
jika Mini menolak tawaran perusahaan tsb dan tetap mempertahankan jilbabnya,
itu akan menghambat pencapaian masa depannya.
Jika kita mengingat kembali apa
yang sudah saya tulis pada materi “Kekeliruan memahami masa depan” apa iya
Islam menghalangi masa depan?? Apakah islam menghambat tercapainya masa depan??
Atau justru islam yang membimbing kita menuju masa depan yang lebih cerah, masa
depan yang sangat cerah??
Think Again!!
Sumber : https://pbs.twimg.com/profile_images/642557063474778112/s-tK5UDa.jpg
Mudah-mudahan pembahasan ini bisa bermanfaat bagi teman-teman pembaca, sekaligus bisa menjadi bahan untuk saling bertukar pikiran. Tentunya ilmu saya sangatlah sedikit, dan yang sudah pasti yang lebih mengetahui mengenai segala hal ialah Allah swt. Semoga kita diberikan ilmu pengetahuan yang bisa bermanfaaat bagi banyak orang.
Kalau ada kata-kata atau hal-hal yang salah, mohon dimaafkan. Saya senantiasa menuggu kritik yang membangun dari sobat bloggers yang baik hati. Karena umar bin khattab r.a. pun pernah mengatakan “orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku”.
if u have a comment or a critic about this article, please leave a comment below.
if u have a comment or a critic about this article, please leave a comment below.
Terimakasih, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Note : dua cerita diatas merupakan cerita fiktif yang ditujukan untuk bisa mengambil hikmah dari kedua cerita tersebut. Jika ada nama, kesamaan sifat, dll, mohon untuk lebih di hayati kembali, apakah kita melakukan hal tsb atau tidak. Dan apakah sudah mendudukkan masa depan dengan benar atau belum. Think again!!
Comments
Post a Comment