Skip to main content

Jangan Berhenti Pada Hal yang Tampak: Sahara & Amazon

"Don't judge a book by its cover"

      Mungkin tulisan ini, bagi pembaca, mengira adalah artikel motivasi ataupun psikologi(ya semoga ada motivasi-nya sih...). Tapi sesungguhnya tidak, penulis ingin berbagi fenomena sains pilihan dimana arti dari "hal yang tak nampak" adalah ilmu atau kebenaran yang tersembunyi yang masih belum ditemukan (bukan hal gaib). Jangan merasa tertipu ya dengan judul maupun label di blog ini 😊 karena begitulah terkadang media bekerja.

     Karena sedikit-banyak, saat ini, orang-orang begitu senang dengan judul media padahal isinya tidak berkaitan dengan judul atau selalu mengaitkan suatu hal yang sama sekali tidak berhubungan. Misalnya mengenai bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini (masalah ekologi) tapi dibahas dengan teologi, dikaitkan dengan politik. Sebenarnya tidak masalah, for the sake of motivasi (bagi golongannya), tapi menjadi masalah ketika "ekologi" nya tidak dipahami. Namun juga di tulisan ini juga tidak akan menjelaskan bencana alam terkait itu 😁, mungkin lain waktu. Semoga tulisan ini membantu walau hanya sedikit.
Untuk mengugah pembaca mengenai "hal yang tak nampak" ada beberapa motivasi dari Jalaluddin Rumi😁
(diambil dari buku Belajar Hidup dari Rumi - Haidar Bagir)

Pengantar
      Hal yang tampak atau fenomena fisis, dasarnya, dapat dengan mudah ditangkap dengan panca indera. Namun seiring berkembangnya ilmu ternyata ada fenomena yang membutuhkan instrumen(alat bantu ukur) untuk dapat ditangkap dan dipahami, misalnya listrik. ya hal tersebut sudah umum diketahui kan? Where's the fun? apa yang perlu diperdebatkan?

     Salah satu perdebatan yang paling seru diikutkan bersama kasus ini, yaitu bumi datar dan bumi bulat. Memang secara ketampakan(terlihat oleh kita yang dibumi) bumi itu memang datar. Tetapi jika dilihat secara kenampakan(dilihat dari luar angkasa) bumi itu bulat. Bisa jadi pula bumi sebenarnya tidak bulat dan juga tidak datar bila dilihat dari dimensi yang berbeda (Selengkapnya lihat sting theory), tapi entahlah, penulis rasa kebenaran itu berkembang. Kita tidak bisa menganggap ketampakan sebagai kenampakan atau mengira hal yang nampak adalah sesuatu yang sebenarnya. Lebih menarik lagi jika pembahasan lanjutannya ialah What is Reality? tapi saat ini penulis batasi soal kenampakan alam yang ternyata tidak berfungsi atau tidak bekerja sesimple yang kita pikirkan(sebenernya sesimpel penulis pikirkan sampai-sampai ingin membagikan ini semua pada pembaca)


Badai Pasir Gurun Sahara dan Hutan Amazon.
(sumber tertera)
Oke apa yang kita lihat?
Badai Pasir? Ya.
Lalu? Hutan Amazon?

Awalnya penulis pikir, mungkin aja ada pembaca yang demikian, gurun Sahara adalah tempat yang tandus dan sangat berseberangan dengan hutan Amazon yang fertile(subur). Ternyata keduanya memiliki hubungan khusus antara badai pasir Sahara dengan kesuburan Amazon. Badai pasir (lih, id.wikipedia atau en.wikipedia) yang menebarkan debu itu punya peranan penting terhadap tanaman.

Dalam debu ada nutrisi yang diperlukan oleh tanaman (selebihnya bisa dibaca lebih mendalam di jurnal bawah sih 😁).

Nah kejadian alam badai pasir ini ternyata punya peran penting untuk menyuburkan tanaman-tanaman yang ada di Hutan Amazon(lihat gambar dibawah). Dimana debu-debu ini bertiup menuju dataran Afrika Selatan(Brazil). Akhirnya kehidupan hayati di Amazon sana menjadi berkembang subur.
(sumber Earthsky.org)

Lalu, apa pemanasan global membantu badai pasir itu?
Kan di Sahara tandus?  
Tidak benar, Perubahan Iklim justru akan mengakibatkan berkurang nya debu yang hadir di Amazon(sumber). Ya dari tulisan ini sih. Alam punya mekanisme nya sendiri dalam bertahan hidup. Tetapi kita juga tidak boleh lupa untuk menghargai mekanisme tersebut.


Journal: https://www.researchgate.net/publication/305034391_Mineral_nutrients_in_Saharan_dust_and_their_potential_impact_on_Amazon_rainforest_ecology

[Next](mungkin bisa nambah)

Double Slit Experiment
Quantum Tunnelling
Spoiler:
Pernah melampar bola kedinding? Apa yang terjadi? Bola itu memantul kembali bukan? Nah itu fisika klasik yang bekerja. Jika melihat kejadian yang sama dalam dunia yang sangaaattt kecil (quantum), melamparkan elektron pada sebuah dinding justru akan membuat elektron itu tembus ke dinding 😁.



Comments

Popular posts from this blog

Permainan Bola Tangan

Langit Merah

3D Rotational Matrix (Matriks rotasi 3 dimensi) Roll, Pitch, dan Yaw